Thursday 21 March 2019

#Refleksi 

CORETAN PENA SEORANG ISTRI DAN IBU




Bila seorang Ibu ceria, seisi rumah menjadi ceria
Bila seorang Ibu bahagia, seisi rumah menjadi bahagia

Kata orang...
Dibalik suami hebat, ada istri yang luar biasa
Dibalik anak hebat, ada Ibu yang luar biasa

Dibalik suami sholeh, ada istri sholehah
Di balik anak sholeh/sholehah, ada Ibu yang sholehah

Orang Bijak berkata...
"Ruh" suatu rumah ada pada Istri/Ibu

Bila seorang Ibu tertekan, bisa memengaruhi seisi rumah
Bila seorang Ibu merasa tidak nyaman, dapat dirasakan oleh penghuni rumah
Yang bisa pula memengaruhi suasana hati setiap penghuninya ketika beraktifitas di luar, juga dalam berkarya dan berprestasi.

Menyandang gelar seorang "Ibu" atau "Istri" harus diterima dengan senang hati, penuh suka cita, dan menjalaninya dengan riang gembira agar menularkan kedamaian ke segenap penjuru rumah.

Memang bukan perkara mudah, di tengah serbuan "perkara" lain yang hadir silih-berganti, selain harus menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab, bertahan dalam beragam situasi yang kadang "menguras" energi, serta berbagai situasi lainnya. Masih dituntut untuk tetap ceria? Tetap sejuk kala dilanda "kegerahan"?

Seorang Istri atau Ibu juga dituntut tegar, kuat dan tangguh dalam setiap kondisi yang dihadapinya. Di saat yang bersamaan, Ia harus dituntut untuk memiliki kesabaran yang luas, kasih sayang tanpa batas dalam mendidik dan membesarkan anak-anak, sebagai pendamping suami, pun sebagai anak bagi orang tuanya, juga peran dalam kekerabatan dan masyarakat.

Wahai para Suami, bahagiakan Istrimu...
Beri perhatian, pahami, dan jadikanlah sebagai partner yang baik dalam bekerja sama membangun Istanamu.
Perlakukanlah Ia sebagai "Ratu"
Maka engkau akan diperlakukannya sebagai "Raja"

Wahai para Suami, setialah pada Istrimu...
Istri yang telah bersedia dan mengikhlaskan diri serta hatinya untuk menjadi pendampingmu
Setia menemanimu kala senang dan kesulitan
Menerimamu dalam keadaan apa pun

Godaan bagi seorang suami maupun seorang istri mungkin akan dijumpai
Namun jika memperturutkan hawa nafsu, tak akan pernah ada akhirnya
Selalu ada alasan, selalu ada celah
Bila iman telah terkikis, segalanya melemah
Kesetiaan, komitmen, akhlaq, moral, nilai yang dianut perlahan luntur bahkan menghilang...

Seorang Suami yang berakhlaq mulia mengantarkan Istri dan anak-anaknya kepada kesholehan.
Seorang Suami yang penuh kasih sayang, mengantarkan keteduhan bagi keluarganya
Demikian pula,
Seorang Istri dan Ibu yang tenang hatinya mengantarkan ketenangan hati dan kesuksesan bagi Suami dan anak-anaknya

Perjalanan hidup di alam fana ini tidaklah lama...
Setiap insan telah dititipkanNya "peran" untuk dijalani
Laki-laki dan perempuan hanyalah "sebutan" saja
Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perannya masing-masing
Toh, di mata Allah semua sama
Yang membedakan adalah ketaqwaan
Dan pada tingkatan "maqam" mana Ia berada.




Mila Nurhayati
22 Maret 2019


4 comments:

  1. Betul sekali say...
    Saling mengerti, bukan hanya ingin dimengerti.
    Saling memahami, bukan hanya ingin dipahami.
    Kadang mesti mengalah agar bisa menyelamatkan cinta.
    Karena keegoisan bisa melenyapkan cinta..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..saling memahami dan menyadari makna pernikahan, bersama-sama saling menjadikan rumah sebagai "surga" bagi penghuninya...surga di dunia dan akhirat 😊

      Delete
  2. Iya say, rumahku adalah surgaku..semoga keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah..aamiin ya robbal alamin..

    ReplyDelete

 #REFLEKSI                                                                      PESANMU..... "Nak... Jauhilah prasangka buruk kepada si...