TIPUAN
Sungguh sebenarnya hidup itu dipenuhi pilihan-pilihan. Saat bangun tidur saja kita sudah dihadapkan pilihan : melakukan apa? Lalu serangkaian "ritual" bangun tidur telah menanti...apa yang mau dilakukan setelah membuka mata : berdo'a dan seterusnya? Melompat dari tempat tidur? Cek HP? Apa lagi? Begitu banyaknya pilihan-pilihan itu. Pilihan yang penentuannya sangat didasari oleh banyak hal, diantaranya : tujuan hidup.
Mengapa tujuan hidup? Karena segala yang dilakukan dalam hidup ini, keputusan-keputusan yang diambil, penentuan pilihan, semua berdasarkan pemaknaan individu tersebut terhadap tujuan hidupnya. Lantas, apa tujuan hidupmu? Seperti apa ilustrasi tujuan itu dalam pikiranmu selama ini?
Sudahkah penelurusan itu tiba pada pertanyaan besar :
"Engkau dari mana, dan akan ke mana?"
"Kamu sebenarnya siapa?"
"Unsur apa saja yang ada dalam dirimu?"
"Siapa saja yang mendiami dirimu?"
"Sudah kenalkah kamu kepada yang ada dalam dirimu?"
Apa jawabmu...?
Sampai pada bilangan usia ini, sudahkah Engkau menemukan jawabannya?
Jika belum, Di manakah jawaban itu dapat diperoleh?
Jangan sampai usia telah tiba namun jawaban itu belum juga ditemukan.
Baiklah ini sekedar pengingat bagi saya.
Kembali pada pilihan-pilihan... begitu rumitnyakah menentukan pilihan itu? Sehingga begitu banyak yang terombang-ambing oleh berbagai realitas tak menentu disuguhkan oleh tipuan kefanaan dunia yang memang salah satu tugasnya "mengelabui" manusia? Sejak zaman manusia pertama kali diciptakan, begitu pula serbuan pilihan itu demikian kejamnya hingga membuat siapa saja bisa terpedaya. Seringkali membuat terlena... Padahal banyak diantaranya hanyalah tipuan.
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu mengering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan, di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid [57] : 20)
Tuntunlah langkah kaki kami, detak jantung kami, setiap pilihan yang kami tempuh, setiap keputusan yang ditetapkan...senantiasa dalam genggamanMu, arahanMu, kasih sayangMu, RidhaMu, tercurahkan kepada kami..
"Yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah. Irji’ii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah. Fadhulii fii ‘ibaadii. Wadhulii jannatii.
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS al-Fajr [89]: 27-30).
Pict taken by : Akilrah, edited by : Milan.
Lokasi : Pantai Seminyak, Bali. Tahun 2011.
Makassar, 19 Februari 2019.
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu mengering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan, di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid [57] : 20)
Tuntunlah langkah kaki kami, detak jantung kami, setiap pilihan yang kami tempuh, setiap keputusan yang ditetapkan...senantiasa dalam genggamanMu, arahanMu, kasih sayangMu, RidhaMu, tercurahkan kepada kami..
"Yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah. Irji’ii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah. Fadhulii fii ‘ibaadii. Wadhulii jannatii.
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS al-Fajr [89]: 27-30).
Pict taken by : Akilrah, edited by : Milan.
Lokasi : Pantai Seminyak, Bali. Tahun 2011.
Makassar, 19 Februari 2019.